Pendekatan
kuantitatif merupakan salah satu pendekatan yang ada dalam ilmu sosiologi. Pendekatan
ini menekankan pada prosedur yang ketat dalam menentukan variabel-variabel
penelitiannya. Keketatan pendekatan ini sudah terlihat dari asumsi dasar
penelitian kuantitatif. Pembahasan asumsi dasar yang dipakai dalam penelitian
kuantitatif . Asumsi dasar itu meliputi ontologim epistemologim hakikat dasar
manusia serta aksiologi.
Asumsi
Dasar Pendekatan Kuantitatif
Pendekatan
kuantitatif, didasarkan pada empat asumsi, yaitu ontologi (hakikat dasar gejala
sosial), epistemologi (hakikat dasar ilmu pengetahuan), hakikat dasar manusia,
serta aksiologi (tujuan dilakukannya suatu penelitian).
Implikasi
Pemakaian Pendekatan Kuantitatif Dalam Penelitian
Penggunaan
pendekatan kuantitatif, membuat peneliti harus mengikuti suatu pola yang sesuai
dengan karakteristik pendekatan kuantitatif. Implikasi yang terjadi, antara
lain pola linear yang terjadi dalam tahap-tahap penelitian. Pola linear ini
juga berakibat peneliti harus melakukan tahap demi tahap yang ada di dalam
suatu proses penelitian.
Demikian
pula dalam merumuskan permasalahan, karena asumsi aksiologi penelitian
kuantitatif adalah mencari penjelasan-penjelasan dan Untuk memperdalam
pemahaman Anda mengenai materi di atas, kerjakanlah latihan berikut! hukum
universal, maka permasalahan yang dirumuskan dalam pendekatan kuantitatif lebih
mengarah pada hal-hal yang bersifat umum. Hasil dari penelitian kuantitatif
akan digeneralisasi, sehingga penggunaan sampel yang semakin mendekati jumlah
populasi cenderung dilakukan di dalam penelitian kuantitatif.
TEORI
DAN PENGUKURAN
Teori
Kedudukan
teori dalam penelitian kuantitatif sangatlah penting. Hal ini dikarenakan dari
teori tersebut instrumen penelitian ditentukan. Alur penjelasan dalam
penelitian kuantitatif berbentuk deduktif, yaitu suatu alur berpikir yang mengawali
penjelasannya dengan penjelasanpenjelasan yang bersifat umum dan mengakhiri
penjelasan-penjelasan yang bersifat khusus.
Suatu
pernyataan dikatakan sebagai teori bila di dalamnya terdapat serangkaian
proposisi antara konsep-konsep yang Baling berhubungan, yang menjelaskan secara
sistematis suatu fenomena sosial mengenai hubungan di antara konsep yang ada
dan menentukan konsep mana yang berhubungan dengan konsep lainnya serta
bagaimana bentuk hubungannya.
Komponen
dari teori adalah konsep-konsep, variabel-variabel, dan proposisi-proposisi.
Setiap gejala sosial yang dijelaskan dengan suatu teori akan menjelaskan pula
tingkat analisis dari gejala sosial yang dimaksud. Tingkat analisis terbagi
menjadi dua yaitu mikro dan makro. Pada tingkat analisis terdapat unit sosial
yang dapat digunakan untuk mengukur suatu variabel, unit sosial ini disebut
dengan unit analisis
Fungsi
teori sendiri dalam suatu penelitian kuantitatif adalah untuk merumuskan
pertanyaan penelitian, mengidentifikasi konsep-konsep dan merumuskannya ke
dalam bentuk variabel-variabel, merumuskan hipotesis, dan menetapkan unit
analisis.
Validitas
dan Reliabilitas
Tahap-tahap
pengukuran dalam penelitian kuantitatif melalui tiga tahap, yaitu
konseptualisasi, identifikasi variabel, dan operasionalisasi konsep.
Konseptualisasi merupakan usaha untuk mengembangkan dan memperjelas arti suatu
konsep. Tahap ini dimulai dengan menjelaskan gambaran mendasar dari suatu
konsep melalui kata-kata dan contoh, dan diakhiri dengan suatu definisi verbal
yang akurat tentang suatu konsep.
Tahap
identifikasi variabel, merupakan identifikasi wujud dari suatu konsep atau
bergerak dari bahasa konsep ke bahasa variabel. Seperti telah Anda ketahui
bahwa variabel adalah konsep yang memiliki variasi dalam nilai dan kategorinya.
Sedangkan indikator adalah contoh konkrit dari suatu variabel dengan tingkat
abstraksi yang lebih rendah dari variabel. Untuk memperdalam pemahaman Anda
mengenai materi di atas,kerjakanlah latihan berikut!
Tahap
operasionalisasi, merupakan tahap ketiga dari pengukuran dalam penelitian. Pada
tahap ini peneliti menjelaskan secara rinci bagaimana unit analisis yang ada
dimasukkan ke dalam nilai atau kategori yang telah ditetapkan. Untuk melakukan
hal itu diperlukan adanya definisi operasional. Definisi operasional merupakan
gambaran rinci tentang prosedur yang perlu dilakukan dalam memasukkan
(menetapkan) unit analisis ke dalam kategori suatu variabel.
Alat
ukur yang telah ditetapkan sebelum digunakan terlebih dahulu hares diuji.
Pengujian instrumen penelitian dilakukan dengan uji validitas dan reliabilitas.
Validitas adalah untuk melihat apakah definisi operasional telah benar-benar
mengukur atau sesuai dengan definisi konseptual. Dengan kata lain, validitas
berkenaan dengan tingkat kesesuaian antara definisi konseptual dan definisi
operasional dari variabel. Terdapat beberapa jenis validitas, yaitu Face
Validity, Content Validity, Criterion-Related validity.
Reliabilitas
adalah pengujian alas ukur yang bertujuan untuk melihat stabilitas dan
konsistensi dari suatu definisi operasional. Suatu alas ukur dikatakan reliabel
jika kita selalu mendapatkan hasil yang tetap sama dari pengukuran gejala yang
sama, meski dilakukan pads waktu yang berbeda-beds. Tiga jenis reliabilitas,
yaitu stability reliability, representative reliability, equivalence
reliability.
SKALA
DAN INDEKS
Skala
Sistem alas ukur terdiri dari sistem nominal, ordinal, interval dan rasio. Alat ukur atau skala yang dimaksud di sini adalah skala dalam pengertian umum. Skala nominal memberikan identitas pada nilai dari variabel penelitian sehingga dapat membedakan nilai-nilai tersebut. Skala ordinal mempunyai fungsi untuk mengurutkan atau memberi jenjang. Skala interval mempunyai fungsi baik membedakan, mengurutkan maupun intervalisasi atau memberi selang yang dapat dipredeksi secara matematis besarnya sehingga menghitung dapat mudah dilakukan. Skala rasio merangkum ketiga fungsi tadi dan membuat nilai variabel dapat mempunyai perbandingan sate sama lain karena adanya kondisi pengukuran yang sama.
Sistem alas ukur terdiri dari sistem nominal, ordinal, interval dan rasio. Alat ukur atau skala yang dimaksud di sini adalah skala dalam pengertian umum. Skala nominal memberikan identitas pada nilai dari variabel penelitian sehingga dapat membedakan nilai-nilai tersebut. Skala ordinal mempunyai fungsi untuk mengurutkan atau memberi jenjang. Skala interval mempunyai fungsi baik membedakan, mengurutkan maupun intervalisasi atau memberi selang yang dapat dipredeksi secara matematis besarnya sehingga menghitung dapat mudah dilakukan. Skala rasio merangkum ketiga fungsi tadi dan membuat nilai variabel dapat mempunyai perbandingan sate sama lain karena adanya kondisi pengukuran yang sama.
Indeks
Indeks dan skala berbeda dalam hal penentuan skor. Akumulasi skor untuk setiap pertanyaan adalah penentuan skor dalam indeks, sedangkan skala skor dihitung berdasarkan pola-pola atribut dari tiap nilai variabel. Dalam menyusun indeks, terdapat beberapa cara yang harus dilakukan, yaitu:
penyelesaian pertanyaan yang akan diajukan;
hubungan antar pertanyaan;
menentukan skor.
Indeks dan skala berbeda dalam hal penentuan skor. Akumulasi skor untuk setiap pertanyaan adalah penentuan skor dalam indeks, sedangkan skala skor dihitung berdasarkan pola-pola atribut dari tiap nilai variabel. Dalam menyusun indeks, terdapat beberapa cara yang harus dilakukan, yaitu:
penyelesaian pertanyaan yang akan diajukan;
hubungan antar pertanyaan;
menentukan skor.
Untuk
memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, kerjakanlah latihan
berikut!
Terdapat
metode penghitungan yang diperkenalkan oleh Guttman, Likert, Thurstore,
ketiganya adalah alat ukur gabungan untuk sebuah variabel. Masing-masing
memiliki kekhususannya sendiri dan mempunyai alat ukur yang spesifik serta
berbeda satu sama lain. Namun dapat dilihat bahwa ketiganya banyak digunakan
para peneliti untuk mengukur sikap manusia.
POPULASI
DAN SAMPEL
Pengertian
Populasi dan Sampel
Dalam
penelitian kuantitatif, penggunaan populasi dan sampel memegang peran yang
penting. Bukan, saja kita dituntut untuk memahami dengan baik, apa yang
dimaksud dengan populasi dan sampel, namun kita juga harus dapat menerapkannya
dengan baik dan benar. Banyak hal yang harus dijadikan pertimbangan ketika kita
akan melakukan proses penarikan sampel. Perlu tidaknya kita mengambil
Untuk
memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas,
kerjakanlah
latihan berikut!
sampel,
juga merupakan satu hal yang perlu kita pertimbangkan. Demikian pula besar
kecilnya sampel perlu kita pertimbangkan dengan benar. Segala pertimbangan
tersebut dapat berakibat pada kebenaran ilmiah dari hasil laporan yang kita
lakukan.
Dalam
mempelajari populasi dan sampel, terdapat beberapa konsep yang harus kita
pahami baik-baik, yaitu populasi target, populasi survei, sampling unit,
sampling element, unit analisis dan unit observasi, yang semua konsep tersebut
saling terkait. Dalam melakukan pertimbanganpertimbangan, maka sebaiknya
pertimbangan yang sifatnya praktis, seperti pertimbangan akan masalah biaya,
waktu dan tenaga, jangan sampai pertimbangan praktis tersebut menjadi bahan pertimbangan
utama.
Teknik
Penarikan Sampel
Ada
dua cara teknik penarikan sampel, yaitu secara probabilita dan non probabilita.
Untuk teknik yang probabilita terbagi menjadi random sederhana, sistematis,
stratifikasi, serta cluster. Demikian pula untuk yang nonprobabilita terbagi ke
dalam purposive, snowball, accidental, serta quota. Sebaiknya peneliti
melakukan teknik yang probabilita, karena dengan demikian hasil penelitian bisa
digeneralisasikan ke tingkat populasi.
RAGAM
PENELITIAN KUANTITATIF
Survai
dan Eksperimen
Istilah
survei biasanya dirancukan dengan istilah observasi dalam pengertian
sehari-hari. Pada hal kedua istilah tersebut mempunyai pengertian yang berbeda,
walaupun keduanya merupakan kegiatan yang saling berhubungan.
Menurut
kamus Webster, pengertian survei adalah suatu kondisi tertentu yang menghendaki
kepastian informasi, terutama bagi orangorang yang bertanggung jawab atau yang
tertarik. Tujuan dari survei adalah memaparkan data dari objek penelitian, dan
menginterpretasikan dan menganalisisnya secara sistematis. Kebenaran informasi
itu tergantung kepada metode yang digunakan dalam survei.
Ada
beberapa tipe dalam survei, yaitu:
Survei yang lengkap, yaitu yang mencakup seluruh populasi atau elemen-elemen yang menjadi objek penelitian. Survei tipe ini disebut sensus.
Survei yang hanya menggunakan sebagian kecil dari populasi, atau hanya menggunakan sampel dari populasi. Jenis ini sering disebut sebagai sample survey method.
Survei yang lengkap, yaitu yang mencakup seluruh populasi atau elemen-elemen yang menjadi objek penelitian. Survei tipe ini disebut sensus.
Survei yang hanya menggunakan sebagian kecil dari populasi, atau hanya menggunakan sampel dari populasi. Jenis ini sering disebut sebagai sample survey method.
Eksperimen
adalah usaha pengumpulan data sedemikian rupa, sehingga memungkinkan memperoleh
kesimpulan yang jelas, terutama kebenaran suatu hipotesis yang menyangkut
hubungan sebab-akibat. Di dalam melakukan eksperimen, peneliti harus
menciptakan suatu situasi buatan atau kondisi yang dimanipulasi, untuk dapat
memperoleh data yang diperlukan untuk pengukuran suatu gejala yang tepat.
Penelitian eksperimen tidak hanya dilakukan di suatu ruangan yang tertutup,
seperti ruang laboratorium, tetapi juga dapat dilakukan di lingkungan yang
tidak dibuat dengan desain khusus. Namun kedua cara ini mempunyai kekuatan dan
kelemahan masing-masing.
Metode
Polling
Akhir-akhir
ini, istilah polling semakin sering terdengar. Di media massa, seperti radio,
televisi, koran, majalah, melakukan polling. Dengan berkembangnya teknologi
informasi, polling juga dapat dilakukan melalui internet.
Kelihatannya
pelaksanaan polling lebih simpel daripada survei atau jenis penelitian lainnya,
namun jika tidak memperhatikan metode atau kode etik yang berlaku, maka akan
dapat merugikan lembaga penyelenggara polling itu sendiri.
Polling
sangat erat dengan kaitannya dengan sistem politik di suatu negara. Ada orang
yang berpendapat bahwa polling erat kaitannya dengan demokrasi. Hal ini
dikarenakan pendapat umum merupakan sumber legitimasi dalam pengambilan
keputusan yang demokratis. Jadi jika akhir-akhir ini di Indonesia sering
dilakukan polling oleh media massa maupun lembaga lain, dan hasil dari polling
tersebut sangat berperan dalam pengambilan keputusan, maka dapat dikatakan
negara kita semakin demokratis. Apa polling itu?
Menurut
Eriyanto (1999), polling adalah suatu penelitian (survei) dengan menanyakan
kepada masyarakat mengenai pendapat suatu isu/masalah tertentu. Secara
metodologis, polling adalah suatu teknik untuk menyelidiki apa yang dipikirkan
orang terhadap isu/masalah yang muncul. Jadi polling adalah metode untuk
mengetahui pendapat umum (public opinion).
Pengertian
tentang pendapat umum (public opinion) adalah sebagai apa yang dipikirkan,
sebagai pandangan dan perasaan yang sedang berkembang di kalangan masyarakat
tertentu mengenai setiap isu yang menarik perhatian rakyat.
Ada
beberapa tahapan dalam polling, yaitu: penentuan topik, menentukan tujuan
polling, menentukan populasi, menentukan metode pengambilan data yang akan
digunakan clan menentukan teknik pengolahan data dan penyajian hasil
(publikasi).
TEKNIK
PENGUMPULAN DATA
Pembuatan
Koesioner
Terdapat
beberapa langkah yang harus ditempuh dalam membuat kuesioner yaitu:
Menyusun pertanyaan
Menyusun pertanyaan
Dalam
tahap ini harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut.
Kejelasan konsep atau variabel yang akan digunakan.
Standarisasi pertanyaan.
Objektivitas pertanyaan.
Relevansi unit pengamatan.
Isi pertanyaan
Kejelasan konsep atau variabel yang akan digunakan.
Standarisasi pertanyaan.
Objektivitas pertanyaan.
Relevansi unit pengamatan.
Isi pertanyaan
Isi
pertanyaan berkaitan dengan jenis pertanyaan yang terdiri dari 4
jenis
pertanyaan, yaitu tentang:
fakta;
opini;
informasi atau pengetahuan;
persepsi diri.
fakta;
opini;
informasi atau pengetahuan;
persepsi diri.
Terdapat
4 tipe kesalahan yang harus diperhatikan dalam menyusun pertanyaan, yaitu:
satu pertanyaan yang mengandung dua pertanyaan;
kata-kata tidak jelas atau kabur;
bahasa yang tidak sesuai kemampuan;
pertanyaan yang mengarahkan jawaban.
Bentuk dan urutan pertanyaan
satu pertanyaan yang mengandung dua pertanyaan;
kata-kata tidak jelas atau kabur;
bahasa yang tidak sesuai kemampuan;
pertanyaan yang mengarahkan jawaban.
Bentuk dan urutan pertanyaan
Bentuk
pertanyaan digolongkan dalam beberapa kategori, yaitu:
pertanyaan tertutup;
pertanyaan terbuka;
pertanyaan setengah terbuka.
pertanyaan tertutup;
pertanyaan terbuka;
pertanyaan setengah terbuka.
Sedangkan
urutan pertanyaan berkaitan dengan mengurutkan daftar pertanyaan agar diperoleh
data yang cukup memadai.
Teknik
Kuesioner
Teknik
kuesioner dapat ditempuh dalam beberapa cars, yaitu:
Teknik mailed questionnaire
Teknik mailed questionnaire
Untuk
memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, kerjakanlah latihan
berikut!
Ini
merupakan teknik pengumpulan data dengan cars mengirimkan kuesioner kepada
responder ke rumah masing-masing
Teknik pembagian kuesioner secara langsung
Teknik pembagian kuesioner secara langsung
Teknik
ini ditempuh dengan cars menemui responder secara langsung dan kuesioner diisi
sendiri oleh si responder
Teknik wawancara berstruktur
Teknik wawancara berstruktur
Teknik
ini merupakan suatu wawancara didasarkan pada kuesioner, dimana pewawancara
akan membacakan pertanyaan satu per satu kepada responder
PERSIAPAN
DATA
Editing
Data
Tahap
editing data atau yang disebut juga tahap pemeriksaan data adalah proses
peneliti memeriksa kembali data yang telah terkumpul untuk mengetahui apakah
data yang terkumpul cukup baik dan dapat diolah dengan baik. Dalam editing data
dibutuhkan perhatian terhadap lengkapnya pengisian, kejelasan tulisan,
kejelasan makna jawaban, konsistensi antarjawaban, relevansi jawaban dan
keseragaman kesatuan data.
Proses
koding data adalah usaha penyederhanaan data penelitian. Proses ini di jalankan
dengan membuat kode untuk masing-masing kategori jawaban. Keuntungan yang
didapat adalah mempermudah dan mempercepat analisis serta mempermudah
penyimpanan data yang ada.
Dalam
koding data perlu diperhatikan sistem pengkodean berdasarkan jenis pertanyaan.
Terdapat dua macam sistem pengkodean yang berbeda yaitu terhadap jawaban
pertanyaan tertutup dan terhadap jawaban pertanyaan terbuka. Sistem lain yang
lebih terperinci adalah berdasarkan jenis pertanyaan. Tahap selanjutnya adalah
cleaning data. Pada tahap ini, suapaya data mudah dianalisis, data yang ada
diringkas. Tentunya terdapat informasi yang hilang, namun usaha ini pada
hakikatnya dilakukan untuk mengecek dan menghilangkan data-data yang tidak
perlu atau dapat merusak pengolahan data.
Proses
lainnya adalah recording data. Yang dimaksudkan di sini adalah proses perekaman
atau pengkoleksian data dalam sebuah wahana yang dapat memaparkan hasil
penelitian kita. Wahana, tersebut dapat berupa komputer atau wahana lainnya.
Kemudian
proses pembentukan yang merupakan proses dengan mengkode data berdasarkan buku
kode yang telah disusun. Data dimasukkan ke dalam lembar kode dengan kode angka
yang sudah di tentukan.
Rencana
Analisa Data
Rencana
analisis data harus dibuat dalam penelitian, karena dengan proses ini dapat
menuntun peneliti bagaimana data yang ada harus disusun agar mempunyai makna.
Rencana
analisis data didasarkan pada kondisi yang telah dikumpulkan yang berarti dapat
saja data yang diperoleh dari hasil penelitian dapat berbeda dengan apa yang
telah direncanakan semula.
Ada
beberapa kondisi data penelitian:
adanya keterbatasan dan peneliti sehingga rencana data yang seharusnya bisa digali ternyata tidak banyak dapat dilakukan.
Data yang didapat dilapangan tidak terbatas pada data yang sudah direncanakan.
Dari data yang direncanakan hanya beberapa bagian yang diperoleh di lapangan.
Terjadi ketidaksamaan antara data yang direncanakan dengan data yang diperoleh.
adanya keterbatasan dan peneliti sehingga rencana data yang seharusnya bisa digali ternyata tidak banyak dapat dilakukan.
Data yang didapat dilapangan tidak terbatas pada data yang sudah direncanakan.
Dari data yang direncanakan hanya beberapa bagian yang diperoleh di lapangan.
Terjadi ketidaksamaan antara data yang direncanakan dengan data yang diperoleh.
ANALISA
DAN PENYAJIAN DATA
Penyajian
Data
Setelah
data sudah selesai diolah, maka tahap selanjutnya adalah menampilkan data
tersebut dalam bentuk laporan. Dalam penyajian datanya, kita bisa menyajikan
dalam dua cara, yaitu dengan menggunakan angka-angka yang dibuat dalam bentuk
tabel frekuensi. Tabel frekuensi ini bisa menyajikan tabel univariat (satu
variabel), tabel bivariat (untuk dua variabel), serta tabel multivariat (untuk
lebih dari dua variabel). Tabel univariat digunakan untuk memberikan gambaran
atau deskripsi dari sebuah variabel.
Tabel
bivariat digunakan untuk memberikan gambaran pola hubungan antar variabel.
Sedangkan tabel multivariat digunakan untuk memberikan gambaran pola hubungan
antar dua variabel yang dikontrol dengan variabel ketiga. Penyajian lain dengan
cara menampilkan grafik. Ada banyak ragam grafik, yang masing-masing hanya bisa
digunakan untuk variabel-variabel tertentu.
Analisa Data
Analisa Data
Untuk
melakukan interpretasi dan analisis data, maka pemahaman akan skala variabel
menjadi penting, karena ada beberapa perhitungan statistik yang didasarkan pads
skala variabel. Untuk univariat, baik disajikan melalui tabel frekuensi maupun
melalui grafik, cars interpretasinya biasanya dilakukan dengan melihat
persentasenya. Untuk tabel bivariat, bisa dilihat berdasar ada tidaknya
hubungan, sifat hubungan, serta kekuatan hubungan. Untuk multivariat ada 5 tipe
elaborasi yang dimungkinkan, yaitu spesifikasi, replikasi, interpretasi,
eksplanasi, serta suppressor.